PT Sanbe Farma merupakan salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia. Salah satu produk terbesar yang dihasilkan oleh Water for Injection adalah cairan infusion yang diolah melalui Plant Large Volume (LVP). Produk yang dihasilkan oleh LVP berupa irrigation solution, alkes, dan infusion. PT Sanbe Farma harus memproduksi kebutuhan dari sejumlah rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan pasien yang membutuhkan cairan infusion, sehingga dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan produktivitas dan penggunaan teknologi yang tinggi berupa fasilitas dan mesin. Mesin filling R125 memiliki jumlah kerusakan yang tinggi yaitu sebanyak 184 kerusakan pada tahun 2017, sehingga mesin tidak dapat bekerja secara optimal. oleh karena itu untuk mengatasi hal tersebut dilakukan. Kegiatan maintenance pada mesin filling R125. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui umur optimal mesin dan jumlah maintenance crew yang dibutuhkan, selain itu untuk menentukan nilai Reliability, Availability, dan Maintainability pada mesin filling R125. Metode yang digunakan adalah metode life cycle cost (LCC) untuk mengetahui umur mesin dan jumlah maintenance crew yang optimal. Metode lain yang digunakan adalah Reliabiliy, Availability, dan Maintainability (RAM) Analysis.
Berdasarkan metode LCC, total nilai terendah sebesar Rp 1,759,855,453.09 dengan umur optimal mesin selama sembilan tahun dan jumlah maintenance crew sebanyak dua orang dalam satu shift. Untuk perhitungan RAM analysis menggunakan pemodelan reliability block diagram (RBD), sistem memiliki nilai reliability 39.26% pada jam ke 160 berdasarkan analytical approach. Nilai inherent availability sebesar 97.89% dan operational availability sebesar 96.03%. berdasarkan Word Class Maintenance Key Performance Indicator (KPI), indicator dari leading dan lagging availability sudah mencapai target indicator yang diberikan.
Kata kunci: Life Cycle Cost, Reliability, Availability, Maintainability, Word Class Maintenance Key Performance Indicator