PT. ABC merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang pembuatan produk FMCG non-food. PT. ABC menggunakan model bisnis dual-channel yang dimana perusahaan menjualkan produknya secara bersamaan offline (store) dan online (e-commerce). Dalam melakukan pemenuhan permintaan, diketahui bahwa setiap bulannya PT. ABC tidak dapat memenuhi secara maksimal. Permintaan yang tidak terpenuhi ini diakibatkan banyaknya produk yang tidak tidak tersedia (stockout). Stockout yang terjadi, menyebabkan biaya persediaan pada PT. ABC menjadi tinggi. Berdasarkan kasus yang ada, perlu dilakukannya pengendalian persediaan sehingga permintaan dapat terpenuhi dan mencapai target yang sudah ditetapkan perusahaan dan juga mengurangi total biaya persediaan yang dikeluarkan. Pada penelitian ini ditentukan kebijakan persediaan optimum menggunakan metode continuous review (s, Q) dengan produk yang memiliki pola distribusi permintaan normal. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode continuous review (s, Q), terdapat penghematan total biaya persediaan, dimana total biaya persediaan aktual sebesar RP 220.400.242,33 berkurang menjadi sebesar Rp 89.372.820,99, sehingga terdapat total penghematan biaya persediaan yaitu Rp 188.930.313 yaitu 67,9% untuk area offline. Sedangkan untuk area online total biaya persediaan aktual adalah sebesar Rp 29,514,520.20 menjadi sebesar Rp 6,254,992.50 dengan total penghematan sebesar Rp 23,259,528 atau sebesar 78.8%.