Kekerasan adalah sebuah tindakan yang dilakukan secara fisik atau verbal yang menyerang kebebasan atau martabat seseorang. Kekerasan dalam bentuk fisik akan menimbulkan rasa sakit dan bekas luka seperti memar, pendarahan hingga patah tulang. Sedangkan kekerasan dalam bentuk verbal akan menyerang psikis seseorang yang akan berpengaruh terhadap kondisi emosional korban, baik dalam jangka waktu singkat ataupun hingga seumur hidup. Korban kekerasan verbal memerlukan waktu penyembuhan yang lebih rumit, walaupun tidak terlihat sejelas korban kekerasan fisik. Salah satu kekerasan yang sangat sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari adalah kekerasan berbasis gender atau gender violence yang lebih sering menimpa perempuan. Salah satu bentuk kekerasan terhadap perempuan adalah Kekerasan Dalam Pacaran atau KDP (dating violence). Saat ini mayoritas remaja sudah mengenal hubungan asmara sejak usia dini. Mereka juga tak segan untuk menunjukkan kedekatan hubungan bersama pasangannya di tempat umum. Tapi tanpa disadari banyak juga remaja menderita dalam hubungan asmaranya. Rasa ingin memiliki yang berlebih biasanya menjadi faktor terjadinya KDP pada remaja. Oleh karena itu diperlukan adanya perancangan kampanye mengenai KDP dan bagaimana mengatasinya yang ditujukan kepada generasi milenial. Untuk mengetahui strategi kampanye serta media yang tepat, digunakan metode kualitatif dengan cara pengumpulan data gabungan yaitu diskusi grup terarah, wawancara dan studi pustaka. Teori yang digunakan antara lain adalah teori kampanye, teori DKV, teori periklanan, teori komunikasi dan teori feminisme. Hasil dari rancangan kampanye ini adalah berupa Mobile App serta beberapa media pendukung lainnya. Sebagai kegiatan CSR Dove dengan menggandeng DP3AKB Prov. Jabar, kampanye “Love Shouldn’t Hurt” bertujuan untuk memberikan informasi mengenai KDP serta memberikan solusi berupa konseling secara online agar angka kasus KDP tidak meningkat.