La Galigo adalah sebuah warisan leluhur budaya Bugis kuno yang merupakan sebuah epos yang menjadi landasan ideologi bagi masyarakatnya. Epos ini membawa pengaruh penting didalam kehidupan masyarakat Bugis kuno karena didalamnya menganut sebuah nilai kemanusiaan yang menjadi panutan dalam berkehidupan sosial. Bagi mereka epos ini telah manjadi sebuah kitab tatanan kehidupan dikarenakan segala aspek yang ada di bumi diceritakan didalam epos ini. Pengaruh La Galigo sampai sekarang masih dapat dilihat dari bagaimana masyarakat bugis mengaplikasikannya didalam sebuah adat ritual. Pengaplikasian ini juga sebagai upaya untuk melestarikan La Galigo agar tetap menjadi sebuah warisan asli dari suku bugis. Namun dari upaya tersebut, proses pengaplikasian kedalam bentuk ritual masih mencakup masyarakat dalam saja sehingga bagi masyarakat luar akan sulit untuk mengakses informasi mengenai La Galigo. Selain itu La Galigo merupakan sebuah cerita yang kompleks dan panjang dimana hal ini juga memberikan kesulitan dalam memahami makna bagi masyarakat yang ingin mengenali La Galigo. Untuk itu perlu adanya sebuah media baru dimana menggunakan teknik penyajian yang lebih mudah dipahami oleh masyarakat awam. Media seperti tipografi eksperimental merupakan sesuatu yang berbeda dimana akan memberikan sebuah kesan yang baru sehingga dapat memberikan efek penyampaian pesan yang cenderung mudah diingat dan efektif. Dengan perancangan ini, maka diharapkan La Galigo bukan hanya dikenal sebagai sebuah cerita rakyat melainkan sebuah cerminan bagaimana pengaruh budaya terhadap sebuah kehidupan manusia.