Indonesia tengah mengalami perubahan bersejarah dan mulai memasuki tahapan ekonomi perkotaan. Berdasarkan survey literatur yang sudah ada, masih belum jelas bagaimana seharusnya sistem tata kelola, infrastruktur, hingga tata ruang smart city yang sedemikian rupa sehingga dapat berjalannya smart economy dalam suatu kota. Hingga saat ini masih belum ada standar terkait indikator-indikator yang dapat digunakan untuk mengukur penerapan smart economy dalam smart city.
Smart Economy merupakan salah satu dimensi dari smart city, hal ini menyangkut ekonomi terbuka, transparan, bervariasi yang menambah nilai bagi kota cerdas. Karakteristiknya mencakup beragam kesempatan kerja dengan fleksibilitas pasar tenaga kerja, diversifikasi yang mempromosikan kewiraswastaan dan inovasi serta produktivitas lebih melalui keterkaitan lokal, regional dan global.
Penelitian ini mencoba untuk menggali tentang variabel dan indikator yang digunakan untuk mengukur smart economy yang diperoleh dari literatur dan juga pendapat dari 18 responden yang berasal dari berbagai macam latar belakang seperti pelaku bisnis, pemerintah, tenaga ahli/peneliti dan juga masyarakat sipil. Menggunakan pendekatan metode penelitian mix method sequential exploratory.
Penelitian ini menemukan 10 variabel yakni Innovative Spirit, Entrepreneurship, International Embeddedness, Productivity, Flexibility of Labour Market, Welfare, Economic Image and Trademarks, Ability to Transform, Sustainability, dan Tourism dengan 34 indikatornya untuk mengukur apakah suatu kota telah menerapkan konsep smart economoy dari perspektif Indonesia.
Tingkat indeks Kota Bandung juga sudah dihitung berdasarkan setiap indikator, variabel, dan totalnya menghasilkan indeks capaian sebesar 72,91 yang berada dalam kategori cukup. Analisis korelasi antar variabel juga disajikan.