Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang menggunakan internet untuk melakukan komunikasi jarak jauh. VoIP berkembang seiring dengan berkembangan teknologi smartphone yang pesat. Melakukan komunikasi menggunakan telepon konvensional sudah mulai ditinggalkan. Perkembangan teknologi VoIP yang pesat dengan penggunanya yang sudah sangat banyak mengakibatkan kemungkinan terajadinya bufferbloat pada jaringan. Permasalahan ini dapat diatasi dengan mekanisme pengatur antrian atau biasa disebut Active Queue Management (AQM). Ada berbagai macam AQM yang sudah dikembangkan seperti Proportional Integral controller Enhanced (PIE), Controlling Delay (Codel), DropTail dan sebagainya. Pada penelitian ini diimplementasikan dan dianalisis kualitas layanan VoIP dengan menerapkan Proportional Integral controller Enhanced (PIE) dan DropTail. Pengukuran kualitas dinilai dengan menggunakan metode perhitungan Mean Opinion Score (MOS). Penilaian terbagi menjadi dua yaitu secara subjektif dan objektif. Secara subjektif, nilai MOS didapatkan dengan mendengarkan langsung kualitas suara. Secara Objektif, nilai MOS didapatkan dengan perhitungan R-Factor. Hasil pengujian perbandingan nilai Mean Opinion Score (MOS) baik secara subjektif maupun objektif menunjukan bahwa kualitas VoIP dengan algoritma Proportional Integral Controller Enhanced (PIE) lebih baik daripada DropTail. Pada parameter throughput, packet loss, maupun delay PIE lebih juga lebih baik daripada Droptail. Ini mengindikasikan implementasi algoritma PIE terhadap layanan VoIP lebih baik daripada Droptail