Tenun lurik merupakan salah satu dari bagian wastra nusantara yang belakangan ini kembali digemari setelah beberapa fashion designer Indonesia mengangkat tenun lurik sebagai material utama dalam koleksinya. Beberapa fashion designer yang mengangkat tenun lurik antara lain seperti Lulu Lutfi Labibi dan Edward Hutabarat. Namun keduanya berfokus pada koleksi busana untuk wanita, hal ini menyebabkan kurangnya alternatif busana dari material tenun lurik untuk pria.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan melakukan studi literatur, observasi dan wawancara berkenaan untuk mengumpulkan data tentang tenun lurik beserta perkembangannya saat ini. Kemudian dilakukan metode eksplorasi manipulating fabric yang berpotensi dilakukan terhadap tenun lurik. Hasil eksplorasi tersebut dikembangkan menjadi desain produk fashion dengan acuan desain analisa dari target market dan brand pembanding sebagai metode pendekatan.
Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan alternatif berbusana bagi pria, serta memanfaatkan tenun lurik secara optimal untuk produk men’s ready to wear dengan sentuhan style yang modern.
Kata kunci: Tenun lurik, men’s ready to wear, style, dan modern.