Pada PT. Perkebunan Negara VIII terdapat satu workstation yang bernama area oksidasi enzimatis. Aktivitas yang dilakukan pada workstation tersebut adalah memindahkan daun teh yang telah disaring yang ada pada trolley ke conveyor belt oven untuk masuk ke proses pengeringan daun-daun teh tersebut. Dalam proses pemindahan daun teh ini, postur tubuh pekerja masih di nilai belum baik karena postur eksisting ini memungkinkan terjadinya resiko dan juga fatigue yang berlebih. Keluhan dan resiko yang mungkin terjadi dengan kondisi ini dibuktikan dengan menggunakan perhitungan kuesioner Nordic Body Map (NBM) yang memiliki skor akhir dengan nilai 58, yang mana berarti mungkin diperlukan perbaikan. Perancangan material handling equipment baru merupakan salah satu cara untuk mengantisipasi terjadinya resiko. Perancangan material handling equipment ini menggunakan pendekatan ergonomic function deployment dengan tujuan agar alat bantu ini di nilai baik dari segi ergonominya, dan menggunakan prinsip EASNE (Efektif, Aman, Sehat, Nyaman, Efisien). Setelah didapatkan rancangan material handling equipment, selanjutnya dilakukan simulasi untuk mengetahui nilai LBA, OWAS, RULA, dan PEI. Berdasarkan hasil simulasi, didapatkan bahwa skor PEI ketika menggunakan material handling equipment usulan memiliki skor yang lebih kecil dibanding dengan kondisi eksistingnya, yang semula skor PEI sebesar 2,35 menjadi 1,00. Dengan membandingkan dari segi ergonomi, berdasarkan hasil simulasi dapat dikatakan bahwa material handling equipment usulan dapat memperbaiki postur tubuh pekerja sehingga dapat mengurangi resiko yang mungkin terjadi.