Penelitian ini dibuat untuk membuat pabrik mini untuk mendaur ulang plastik menjadi suvenir dengan bekerjasama dengan Plastic Fantastic dan Happy Green Island Foundation. Studi kelayakan akan dilakukan dalam penelitian ini dan akan digunakan untuk mencari tahu apakah suatu bisnis layak untuk dijalankan atau tidak. Proyek percontohan akan dijalankan di Saparua; sebuah pulau kecil di Maluku; Setelah itu, diharapkan proyek ini dapat disalin ke pulau-pulau kecil lain di sekitar Maluku dengan macam-macam produk jadi yang memiliki berbagai fungsi.
Laporan ini berisi tiga fase (1) Analisis Internal dan Eksternal, (2) Penentuan Mesin, dan (3) Studi Kelayakan Finansial. PESTEL dan Osterwalder’s Business Model Canvas digunakan untuk menganalisis faktor internal dan eksternal. Jenis data untuk fase ini adalah sekunder karena penelitian meja dilakukan untuk mengumpulkan data. Sementara itu, untuk fase dua dan tiga, data diambil dari klien dan Yayasan Happy Green Island sendiri karena terbatasnya ketersediaan data di sumber sekunder. Survei juga dilakukan untuk mendukung data di fase satu dan tiga. Pada fase dua, perangkat lunak yang digunakan adalah SuperDecision untuk menentukan mesin yang efisien berdasarkan kriteria klien. Selanjutnya, pada tahap ketiga, analisis skenario digunakan untuk mencari tahu rencana bisnis terbaik dengan membandingkan empat skenario.
Penelitian menemukan ada beberapa kekuatan yang perusahaan miliki dan kesempatan yang dapat diambil perusahaan. Namun, ada beberapa masalah yang perlu mendapat perhatian dari perusahaan. Mesin yang ideal telah ditentukan berdasarkan kriteria klien, dan kuantitas mesin dihasilkan berdasarkan bahan baku yang tersedia di pulau itu. Perbandingan skenario dalam studi kelayakan menunjukkan bahwa tidak ada cara yang mungkin untuk menciptakan bisnis dengan laba nol persen sebagai permintaan klien. Oleh karena itu, para peneliti mengusulkan rencana bisnis yang layak dengan sedikit keuntungan dalam skenario keempat.