Saat ini bisnis taksi konvensional mulai memasuki fase penurunan dari segi keuntungan terhitung sejak tahun 2014 -2017, tidak terkecuali PT. XYZ yang merupakan salah satu perusaahan taksi terbesar di Indonesia. Hal ini disebabkan karena adanya transportasi berbasis online seperti Go-Jek dan Grab yang berinovasi dengan menggabungkan teknologi berbasis IT pada sistem transportasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh WACC (Weighted Average Cost of Capital) terhadap Return on Asset (ROA) PT.XYZ. Metode yang digunakan adalah WACC (Weighted Average Cost of Capital) dan selanjutnya akan dilakukan analisis menggunakan analisis regresi sederhana dan analisis SWOT (strengths, weakness, opportunities, threats). Sumber data penelitian ini adalah data sekunder berasal dari 5 periode laporan keuangan di PT.XYZ. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Weighted Average Cost of Capital (WACC) berpengaruh tidak signifikan terhadap Return on Asset (ROA) di Blue Bird Group. Setelah melakukan perhitungan kuesioner AHP (Analytical Hierarchy Process) dapat disimpulkan bahwa posisi matriks SWOT yang tepat bagi perusahaan adalah strengths dan opportunities (SO) maka strategi yang harus diterapkan adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy).