Network Function Virtualization (NFV) merupakan teknologi yang terbilang masih baru di Indonesia. Dengan adanya teknologi NFV ini maka para operator jaringan di Indonesia dapat mengembangkan pertumbuhan pendapatan karena NFV dapat mengurangi pengeluaran modal dan pengeluaran terhadap biaya operasional perangkat jaringan.
Untuk menjalankan Network Function Virtualization dibutuhkan sebuah hypervisor yang mengatur manajemen hardware yang digunakan. Hypervisor yang digunakan dalam penelitian ini adalah bare-metal hypervisor (Xen Project). Pada NFV, perangkat jaringan yang digunakan dijadikan satu pada sebuah server sehingga virtual firewall sangat dibutuhkan didalam NFV. Pada penelitian ini, virtual firewall yang digunakan adalah pfSense, OPNsense, dan IPFire.
Ketiga virtual firewall akan dijalankan pada hypervisor XEN dan dilakukan analisis performansi kemudian dibandingkan dengan vritual router. Virtual router yang digunakan adalah VyOS. Analisis performansi dari keempat VNF tersebut akan didasarkan pada RFC 2544 yaitu throughput, latency, packet loss, Denial of Service (DoS) handling yang berdasarkan pada RFC 3511 yang ada pada IETF dan dengan ditambahkan analisis performansi pada jitter dan CPU usage.
Dari hasil analisis didapatkan bahwa saat pengujian parameter throughput, latency OPNsense memiliki hasil yang lebih baik dibanding VNF lain saat tanpa background traffic sedangkan pada parameter latency dan jitter IPFire yang memiliki nilai terbaik saat pengujian tanpa background traffic dan saat pengujian dengan background traffic, IPFire memiliki nilai yang lebih baik pada parameter throughput, packet loss, latency, dan jitter. Saat terjadi serangan DoS, pada parameter throughput dan packet loss, nilai terbaik terdapat pada OPNsense sedangkan pada parameter latency dan jitter nilai terbaik terdapat pada IPFire. Dan pada pengujian CPU usage, IPFire memiliki nilai yang lebih baik saat tanpa background traffic, dengan background traffic, maupun saat terjadi serangan DoS.