Program pengembangan bisnis internasional yang dilakukan oleh PT Telkom dan Telin dalam kurun waktu 2007-2014 telah melahirkan 10 anak perusahaan dan afiliasi (subsidiary) di 10 negara yang berbeda. Pendirian masing-masing subsidiary dilakukan melalui kajian bisnis yang matang, yang memproyeksikan benefit di masa mendatang bagi pertumbuhan kinerja grup perusahaan, baik dalam lingkup Telin maupun lingkup Telkom Group. Namun seperti halnya potensi bisnis pada umumnya, program strategis pengembangan bisnis internasional juga memiliki risiko bisnis tersendiri.
Strategi yang diterapkan manajemen dalam pengembangan masing-masing subsidiary disesuaikan dengan kondisi lingkungan dari masing-masing entitas. Keberhasilan implementasi strategi tersebut tentunya harus didukung oleh kinerja semua unit organisasi di Telin termasuk di dalamnya keberhasilan perusahaan dalam pengelolaan risiko.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang keselaran dari penerapan manajemen risiko di Telin dengan upaya mendukung pencapaian obyektif perusahaan. Lebih jauh lagi, Penulis melakukan pemetaan terhadap tingkat kematangan dari penerapan manajemen risiko dengan menggunakan model Risk Maturity yang dipublikasikan oleh RIMS. Penelitian ini bersifat kualitatif, dengan pengumpulan data melalui studi pustaka serta proses wawancara terhadap unit pengelola manajemen risiko di Telin.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa penerapan manajemen risiko di Telin sudah dilakukan selaras dengan obyektif perusahaan, yang diimplementasikan sesuai pedoman dari kerangka manajemen risiko perusahaan COSO. Dengan menggunakan model Risk Maturity dari RIMS, Penulis menyimpulkan bahwa tingkat kematangan penerapan manajemen risiko di Telin sudah hampir mencapai level Managed (mengacu kepada definisi dari RIMS), yang menunjukkan bahwa secara umum penerapan manajemen risiko di Telin telah dilaksanakan secara memadai.
Kata kunci: Bisnis Internasional, Manajemen Risiko, Tingkat Kematangan Manajemen Risiko.