Peningkatan kebutuhan masyarakat akan pelayanan jaringan internet yang stabil menuntut perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi untuk selalu meningkatkan kemampuan teknologinya. Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan teknologi adalah dengan menggunakan bahan dasar atau material yang mendukung, yaitu fiber optik (FO). PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi sejak tahun 1856. Pada awalnya PT.XYZ membangun layanan internet dengan menggunakan kabel tembaga namun seiring dengan berjalannya waktu dan tuntutan akan jaringan internet yang cepat dan stabil, maka PT. XYZ merubah jaringan internetnya menjadi kabel fiber optik. Perubahan tersebut membuat PT. XYZ harus melakukan proyek pemasangan kabel fiber optik di seluruh daerah di Indonesia. Kabel fiber optik yang digunakan oleh PT. XYZ yaitu kabel feeder dan distribusi.
Pada umumnya proyek di PT. XYZ sering terjadi keterlambatan, salah satu faktor yang paling mempengaruhi yaitu tidak menerapkan metode yang sesuai dengan jenis proyek. Jika penjadwalan proyek tidak menggunakan metode yang sesuai dengan jenis proyek yang dilaksanakan, maka akibatnya adalah keterlambatan akan pelaksanaan proyek tersebut. Pada suatu proyek dengan lingkup kecil maupun besar, proses seperti pendefinisian aktivitas, pengurutan aktivitas, estimasi durasi, dan pembuatan Schedule Model itu sangat terikat satu sama lain hingga bisa dilihat sebagai suatu Single Process yang dapat dilakukan/ dikerjakan oleh seseorang dalam periode waktu yang relatif singkat. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada perancangan jadwal proyek pemasangan kabel feeder di STO Nanjung dengan menggunakan metode CPM. Hasil perhitungan menggunakan metode CPM menunjukkan bahwa waktu penyelesaian proyek pemasangan kabel Feeder FO yaitu 46 hari dengan 16 aktivitas kritis.
Kata Kunci : Critical Path Method, Project Schedule, Program Evaluation and Review Technique, Project Time Management.