Investasi adalah salah satu cara untuk mengembangkan sejumlah dana atau harta yang dimiliki saat ini dengan mengharapkan keuntungan di masa depan. Investasi yang biasanya dilakukan oleh para investor dengan cara penanaman modal di sebuah saham pada pasar modal. Namun para investor tidak begitu saja melakukan investasi ke saham yang ada, tetapi juga perlu pertimbangan untung dan ruginya untuk memilih saham tersebut apakah nantinya dapat memberikan keuntungan atau tidak.
Untuk itu, peneliti melakukan perbandingan pada metode AHP dan TOPSIS pada bobot akhir pada nilai saham. Dalam penelitian ini, saham yang digunakan dari pasar modal Jakarta Islamic Index (JII) dengan periode 2013-2015 dengan kriteria Stock Monthly Return, Price to Earing Ratio, Total Debts to Total Assets Ratio, Price to Book Ratio dan Liquidity Ratio. Kriteria tersebut ditentukan oleh ahli yang bekerja sebagai pialang (broker) pada perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta. Selain itu, alternatif yang digunakan adalah AALI (Astra Argo Lestari Tbk.), INTP (Indocement Tunggal Prakasa Tbk.), KLBF (Kalbe Farma Tbk.), TLKM (Telkom Indonesia (Persero) Tbk.) dan UNVR (Unilever Indonesia (Persero) Tbk.). Kelima alternatif tersebut diambil karena saham tersebut masuk ke dalam periode 2013-2015 secara berturut-turut. Setelah dilakukan penelitian, pada metode AHP didapat urutan saham dari nilai bobot yang paling tinggi sampai ke paling rendah dengan hasil AALI, TLKM, INTP, KLBF dan UNVR. Sedangkan untuk metode TOPSIS didapat dengan urutan AALI, KLBF, TLKM, INTP dan UNVR.
Kata kunci : AHP, TOPSIS, Investasi