Latar Belakang: Jl. Poppies Lane yang berada di Kuta, Bali merupakan salah satu destinasi para wisatawan untuk berwisata. Dengan banyaknya akomodasi dan kuliner yang dijajaki, menjadikan area ini sebagai peluang bisnis yang dapat dimanfaatkan seperti hostel backpacker. Selain itu, pengunjung yang berdatangan mayoritas merupakan backpacker yang berada di era milenial yang mencari keunikan dan fasilitas hiburan. Untuk mendapatkan keunikan, seorang desainer harus mengenal wilayah perancangan sehingga mereka dapat mengerti apa yan gmembuat perbedaan. Salah satunya dengan mengajak para seniman lokal bertalenta untuk berkolaborasi, maka mereka dapat menciptakan perancangan interior hostel yang menarik.
Tujuan: Untuk menjadikan hostel sebagai tempat para wisatawan backpacker dapat beristirahat dan berinteraksi antar sesama wisatawan. Selain itu hostel juga dapat menjadi tempat para seniman lokal berkarya dan dapat menginspirasi para pengunjung.
Metode: Metode yang digunakan pada perancangan hostel backpacker ini dimulai dari menganalisa fenomena dan isu, lalu dilanjutkan dengan mencari studi preseden sebagai contoh baik dan buruk. Dari hasil studi preseden dan analisa lapangan, maka dihasilkan permasalahan yang harus dipecahkan dengan membuat programatik sesuai dengan standar literatur yang digunakan.
Kesimpulan: Kesimpulan dari perancangan ini adalah, membuat desain interior hostel yang dapat menciptakan interaksi antara wisatawan dan masyarakat lokalnya. Tidak hanya interaksi, hostel ini juga dapat menjadi wadah komunitas para backpacker. Selain itu seniman lokal juga dapat mengekplorasi karya untuk dipajang sehingga dapat dilihat oleh pengunjung dari berbagai kalangan.
Kata kunci : Hiburan, Hostel Backpacker, Poppies Lane, Seniman lokal