Wilayah DKI Jakarta, selain sebagai Pusat Pemerintahan Indonesia, adalah pusat ekonomi yang diisi oleh kawasan ekonomi prospektif berskala nasional dan internasional. Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah DKI Jakarta tahun 2010-2030, dikatakan bahwa Provinsi DKI Jakarta akan diarahkan menuju visi mewujudkan Jakarta sebagai Kota Jasa yang Sejahtera, Nyaman, dan Berkelanjutan. Pemerintah merealisasikan visi tersebut dalam bentuk pengadaan pusat kegiatan pada simpul angkutan umum massal melalui konsep Transit Oriented Development (TOD). Stasiun Kereta Api Manggarai tidak hanya menghadirkan pelayanan Kereta Api Jarak Dekat, tetapi juga menghadirkan pelayanan Kereta Api Jarak Jauh, Kereta Api Cepat Bandara, dan Kereta Api Barang. Para komuter yang menggunakan fasilitas kereta api di Stasiun Kereta Api Manggarai berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Luas bangunan kondisi ruang dan jumlah ruang yang ada pada Stasiun Kereta Api Manggarai di nilai belum mampu untuk memenuhi segala tuntutan tersebut secara maksimal. Berangkat dari Fenomena tersebut, maka perancangan ulang serta pengembangan ruang Interior pada Stasiun Kereta Api Manggarai dinilai perlu untuk dilakukan. Ruang Interior yang ada harus mampu mengedukasi para komuter dengan latar belakang berbeda agar dapat melaksanakan berbagai proses administrasi yang ada di dalamnya secara cepat dan mudah, khususnya pada area publik stasiun dimana pengguna harus mendapatkan pelayanan sistem sirkulasi yang efektif.