Samarinda yang merupakan ibukota dari Kalimantan Timur ini masih belum tersedia pusat kebudayaan yang dapat memfasilitasi kegiatan kebudayaan secara optimal. Maka dari itu untuk dapat mengembangkan potensi daerah Kalimantan Timur sebagai upaya untuk dapat menanamkan nilai-nilai budaya daerah pada generasi muda dan masyarakat umum di Kalimantan Timur serta dapat menarik minat masyarakat ini dibutuhkan suatu pusat kebudayaan. Masalah interior yang sering ditemui pada pusat kebudayaan umumnya ialah penerapan identitas lokal budaya daerah pada pusat kebudayaan tersebut yang belum terlihat sebagai ciri khas dan desain yang tidak menarik sehingga masyarakat kurang tertarik untuk datang ke pusat kebudayaan tersebut. Pusat Kebudayaan Kalimantan Timur merupakan pusat yang dirancang untuk dapat memfasilitasi kegiatan kebudayaan yang ada di Kalimantan Timur dengan desain interior yang mengangkat dan menerapkan kearifan lokal dari dua suku asli Kalimantan Timur, yaitu Suku Kutai dan Suku Dayak agar dapat menarik minat masyarakat untuk lebih mengetahui dan mengenal kebudayaan Kalimantan Timur.