Dewasa ini banyak pihak menuntut peningkatan intensitas dan kualitas pelaksanaan pendidikan karakter pada lembaga pendidikan formal. Tuntutan tersebut didasarkan pada fenomena sosial yang berkembang, yakni meningkatnya kenakalan remaja dalam masyarakat, seperti perkelahian massal dan berbagai kasus dekadensi moral lainnya. Bahkan di kota-kota besar tertentu, gejala tersebut telah sampai pada taraf yang sangat meresahkan. Usia dini merupakan masa Golden Ages dimana perkembangan otak anak sangat pesat begitupula dengan karakternya. Pada masa inilah orang tua dituntut untuk harus menstimulasi perkembangan kecerdasan anak untuk membentuk karakter yang mulia. Akan tetapi bagaimana dengan keadaan saat ini yang membuat para orang tua harus bekerja diluar rumah dan menyebabkan kurangnya intensitas bertemu dan berinteraksi langsung dengan anak. Untuk diwilayah Kota Bandung terdapat lebih dari setengahya merupakan orangtua muda yang bekerja fulltime di luar rumah. Dongeng dapat membentuk karakter anak karena anak akan diajak untuk berkomunikasi langsung 2 arah, sehingga anak akan lebih leluasa mengemukankan pendapat dan ekpresinya, dapat membangun kecerdasan emosional teradap anak, membentuk untuk mampu berempati, menanamkan nilai-nilai kehidupan dan pelajaran penting dari setiap cerita dongeng yang dibawakan oleh anak. Perancangan kampanye untuk mendongeng guna mendidik karakter anak sejak usia dini agar menjadi langkah awal bagi masa depan anak dimasa depan. Proses perancangan kampanye ini menggunakan metode kualitatif, dengan mengumpulkan data dengan studi literatur dan wawancara. Kemudian dianalisis dengan metode matrix dan AOI dan perumusan strategi pesan maupun media menggunakan Model Efek Facet. Selanjutnya dieksekusi visual untuk melakukan kegiatan kampanye yang diharapkan. Hal ini diharapkan dapat menjadi solusi dari pemasalahan yang sedang diangkat.
Kata kunci : Kampanye, Dongeng, Karakter.