Felani, Neti Nurul. 2018. Penataan Kamera pada Film Fiksi Klenik Mengenai Kidung Rumeksa ing Wengi.. Program Studi Desain Komunikasi Visual. Fakultas Industri Kreatif. Universitas Telkom Bandung.
Kidung Rumeksa ing Wengi merupakan doa yang disusun menggunakan bahasa Jawa yang berarti perlindungan pada malam hari. Pencipta kidung ini adalah Sunan Kalijaga dengan tujuan untuk menjauhkan dari malapetaka. Namun, banyak orang yang menghubungkan dengan tembang Lingsir Wengi, salah satu mitos tembang pemanggil makhluk halus yang berawal dari soundtrack film Kuntilanak, karena kurangnya informasi yang akurat orang menganggap tembang tersebut ciptaan Sunan Kalijaga. Melalui media film dan menentukan konsep penataan kamera dengan membangun emosi rasa takut berdasarkan pikiran dan kecenderungan aksi karakter yang menyebabkan berhalusinasi akan adanya mahkluk halus dan berupaya untuk melarikan diri dari keadaannya saat ini. Hal ini termasuk membangun emosi rasa takut karakter yang berpartisipasi dalam aksi dan pengalaman karakter saat ini. Dijelaskan tentang prasangka yaitu anggapan akan suatu kejadian yang belum diketahui kebenarannya. Menggunakan Subjective Point of View dimbangi dengan pergerakan kamera following, pan, dan handheld dalam membangun emosi kemudian menjadi tujuan penata kamera untuk menyampaikan pesan megenai Kidung Rumeksa ing Wengi kepada target audience. Metode yang digunakan adalah kualitatif dan menggunakan pendekatan Psikologi Emosi, dengan pengumpulan data studi literatur, wawancara, dan observasi. Pembuatan film ini diharapkan dapat memberi pengetahuan dan wawasan mengenai kandungan yang terdapat pada Kidung Rumeksa ing Wengi ciptaan Sunan Kalijaga.
Kata Kunci: Penata kamera, Rumeksa ing Wengi, Lingsir Wengi, Film, Klenik.