Salah satu masalah sosial besar di Indonesia, adalah diskriminasi terhadap disabilitas yang dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat. Sebagian besar masyarakat perkotaan tidak tahu mengenai fasilitas umum untuk disabilitas netra seperti, guiding block, pengeras suara di lampu lalu lintas, dll. Bandung adalah salah satu kota besar di Indonesia yang sudah memiliki fasilitas umum untuk disabilitas netra. Namun masih banyak masyarakat di kota yang tidak tahu hak-hak disabilitas dan fasilitas umum untuk mereka, karena kurangnya informasi yang terkait. Animasi sebagai media baru untuk iklan layanan masyarakat yang dapat memengaruhi banyak orang, perlu diterapkan. Animasi menjadi media populer yang disukai oleh remaja. Remaja adalah generasi penerus yang membutuhkan informasi mengenai disabilitas serta pembelajaran untuk dapat menjadi sosok yang toleran dan rendah hati. Jadi di masa depan, generasi ini dapat menerapkan pembelajaran tersebut. Dalam animasi 2D, penonton akan melihat visualisasi karakter disabilitas netra. Karakter pada animasi memiliki fungsi untuk menarik penonton melalui gerakan dan ekspresi karakternya, hal ini dapat membuat penonton mengenali karakter dengan baik. Dalam kisah animasi 2D ini, penonton dapat memperoleh informasi tentang disabilitas netra dan cara memperlakukannya. Gerakan karakter dibuat berdasarkan video observasi, yang merekam aktivitas sehari-hari penyandang disabilitas netra terutama yang belajar di Panti Wyata Guna Bandung.