Pulau Lemukutan yang berlokasi di Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat merupakan Pulau terbesar dari gugusan Pulau Kabung, Penata Besar, Penata Kecil dan Pulau Randayan. Pulau yang menjadi destinasi wisata unggulan di Kalimantan Barat tersebut menjadi tujuan bagi wisatawan yang memiliki hobi olahraga air seperti kayaking dan snorkeling karena memiliki keindahan bawah laut yang baik. Mengacu pada rencana induk pembangunan pariwisata daerah Kalimantan Barat, Pulau Lemukutan termasuk dalam kawasan strategis pariwisata Kalimantan Barat dikarenakan memiliki potensi pariwisata yang besar. Meskipun memiliki potensi yang besar akan tetapi dalam hal pengembangannya masih belum maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk pengembangan potensi wisata alam di Pulau Lemukutan agar dapat mendorong minat wisatawan berkunjung. Dalam penelitian ini, penulis akan meneliti komponen Pengembangan Destinasi Wisata Alam menggunakan Metodologi Kualitatif Deskriptif melalui pendekatan enam aspek yaitu : Amenitas, Atraksi, Aksebilitis, Aktivitas, Akomodasi dan Ancillary Service. Data diperoleh dengan melakukan Observasi, Studi dokumentasi dan Wawancara. Berdasarkan hasil peneltian yang dilakukan, daya tarik wisata di Pulau Lemukutan sudah cukup baik, namun ada beberapa aspek yang belum cukup baik seperti Aksesibilitas, Akomodasi, Amenitas dan Anchillary Service. Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan potensi wisata alam di Pulau Lemukutan melalui kerjasama antara masyarakat, pemerintah dan investor.