Tujuan suatu proses audit dilakukan adalah untuk meningkatkan tingkat keyakinan pengguna laporan keuangan yang dituju. Hal ini dicapai melalui pernyataan suatu opini oleh auditor tentang apakah laporan keuangan disusun, dalam semua hal yang material dan sesuai dengan suatu kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. Maka selayaknya seorang auditor mendapatkan imbalan atas jasa dan usaha (fee audit) yang dilakukan dengan setimpal. Di Indonesia besarnya fee audit masih menjadi perbincangan yang cukup panjang dan pengungkapan fee audit dalam laporan tahunan untuk perusahaan-perusahaan Indonesia masih bersifat tidak transparan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji bukti empiris baik secara simultan ataupun parsial pengaruh komite audit, ukuran perusahaan, kompleksitas perusahaan, dan profitabilitas terhadap penentuan fee audit pada emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2013-2017.
Penelitian ini terdiri dari 110 sampel sektor pertambangan yang terdaftar di BEI periode tahun 2013- 2017. Sampel diperoleh secara purposive sampling. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskripitif dan regresi data panel.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa variabel komite audit, kompleksitas perusahaan, ukuran perusahaan, dan profitabilitas berpengaruh terhadap fee audit secara simultan. Secara parsial, variabel komite audit, kompleksitas perusahaan, dan profitabilitas berpengaruh terhadap fee audit. Sedangkan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap fee audit.
Kata kunci : Komite audit, Ukuran Perusahaan, Kompleksitas perusahaan, Profotabilitas, Fee audit