Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses penguraian bahan-bahan organik oleh mikroorganisme pada kondisi anaerob. Komposisi biogas sebagian besar terdiri dari metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2) dan sejumlah kecil hidrogen (H2), nitrogen (N2), hidrogen sulfida (H2S) dan oksigen (O2). Tetapi hanya metana (CH4) yang dimanfaatkan untuk bahan bakar. Konstruksi sistem biogas yang pada umumnya permanen menjadi salah satu kendala yang besar dalam penggunaan biogas skala rumah tangga, baik dari sisi biaya, instalasi, operasi dan maintenance. Konstruksi biogas mobile menjadi salah satu solusi dalam penggunaan biogas skala rumah tangga yang murah dan mudah pengoperasiannya serta dapat digerakkan dengan bebas dan mudah. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
membandingan wet dan dry digester terhadap produksi biogas rumah tangga mobile. Dilakukan penelitian pendahuluan dengan tujuan untuk mengetahui temperatur yang dapat dicapai dengan menggunakan sistem wet digester dan dry
digester dengan variasi dengan insulator dan tanpa insulator. Dry digester memiliki produksi biogas lebih tinggi dibandingkan dengan wet digester. Dry digester dengan insulator rockwool memiliki produksi biogas tertinggi sebesar 49,1 - 50,2 liter. Wet digester dengan insulator rockwool memiliki produksi biogas terendah sebesar 25,88 – 30,76 liter. Namun wet digester dengan insulator rockwool memiliki produksi gas methana tertinggi sebesar 31,76%.Digester dengan EM4 weight ratio 9% memiliki produksi biogas lebih tinggi dibandingkan dengan EM4 weight ratio 5 dan 7%. Wet dan dry digester dengan EM4 weight ratio 9% memilki produksi biogas sebesar 30,76 – 31 liter dan 47,60 – 50,2 liter. Wet digester dengan EM4 weight ratio 9% memiliki produksi gas methana tertinggi sebesar 31,76%.