Pupuh Raehan merupakan wujud inovasi kesenian masyarakat Sunda dimana kesenian pupuh mengalami perubahan serta pengembangan dengan cara aransemen menggabungkan idiom musik Sunda dan idiom musik Barat tanpa menghilangkan nilai-nilai dalam kehidupan manusia. Namun di tengah fenomena globalisasi ini dapat dilihat bahwa masyarakat perkotaan modern mulai melupakan akar budaya lokal seperti nilai maupun bahasa tradisional sehingga pupuh menjadi sulit dipahami apabila tanpa diberi bantuan terjemahan dan minimnya minat untuk dilestarikan. Dengan minimnya media rupa yang dapat menjelaskan suatu pesan dalam bahan edukasi kesusastraan budaya Sunda mengantarkan penulis dalam eksperimentasi visual ilustrasi mengenai salah satu karya Pupuh Raehan sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami nilai, watak, serta maknanya. Adapun tahapan proses perancangan dalam metode pra eksperimental ini yaitu tahap eksperimentasi gaya dan objek visual, eksperimentasi medium aplikasi presentasi karya, serta penetapan aplikasi pada media pendukung untuk tujuan industrialisasi dan komersialisasi. Perancangan eksplorasi ini diharapkan tidak hanya dapat menjadi upaya tepat dalam melestarikan dan revitalisasi kebudayaan tradisional melainkan sebuah pemahaman pengaruh cerminan nilai kehidupan manusia terhadap ekspresi kesenian lokal.