Basarnas merupakan sebuah lembaga yang menangani musibah atau bencana khususnya di perairan Indonesia. Basarnas sendiri dibentuk pada tahun 1972 oleh organisasi SAR,banyaknya musibah yang terjadi tiap tahunnya akibat kelalaian dari pengemudi dan kurangnya perawatan kapal,sehingga angka kecelakaan dilaut terus meningkat. Jumlah kecelakaan yang dihimpun oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia antara tahun 2011-2014 yaitu sebanyak 80% kejadian yang terdiri dari kecelakaan darat, laut dan udara. Jenis korban yang ditemukan dalam kecelakaan pelayaran bermacam-macam, dari cidera ringan hingga berat. kecelakaan pelayaran dari tahun 2010-2016 total korban yang mengalami luka-luka sebanyak 474 korban. Pada tahun 2011-2014 korban meninggal 409 orang, selamat 798 orang, hilang 135 orang, cidera ringan 35 orang dan cidera berat 19 orang. Menurut KNKT ( Komite Nasional Keselamatan Transportasi) bahwa korban kecelakaan pelayaran harus diletakkan di tempat yang nyaman bagi korban dan tidak menambah cedera lainnya pada korban,karena penyebab utama kecelakaan pada kapal terdapat pada mesin yang mudah terbakar. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dibutuhkannya perancangan ulang layout pada kapal RIB untuk pengguna sesuai dengan antropometri regu penyelamat. Perancangan ulang ini bertujuan untuk penempatan korban lebih aman dan tidak menyebabkan cidera, dan perancangan ulang ini difokuskan untuk menyesuaikan pengguna dan sesuai dengan aspek antopometri regu penyelamat juga korban.
Kata Kunci : Basarnas, Perancangan, Layout, Antopometri