Pada saat ini minat masyarakat Indonesia akan streaming video di internet berupa Video On Demand sangatlah meningkat, dari mulai video hiburan hingga edukasi. Dengan kebutuhan akan VOD yang massive ini, provider layanan VOD harus mempersiapkan server handal untuk mengatasi kenaikan trafik dan beban kerja pada server. Maka peran load balacer dibutuhkan dalam kondisi tersebut untuk mendistribusikan beban trafik ke beberapa server cluster secara seimbang sehingga server tidak mengalami kelebihan trafik (overload) atau bahkan down.
Penerapan teknologi virtualisasi berbasis container digunakan dalam pengimplementasian load balancer ini. Container adalah teknologi virtualisasi pada level sistem operasi yang memungkinkan setiap proses atau aplikasi dapat berjalan pada tiap container dengan berbagi kernel sistem operasi yang sama. Berbeda hal nya dengan Virtual Machine (VM) yang merupakan teknologi virtualisasi pada level hardware, sehingga memerlukan sistem operasi secara keseluruhan untuk membangun satu VM. Hal ini lah yang membuat container dikenal sebagai teknologi lightweight virtualization.
Tugas Akhir ini akan mengimplementasikan load balancer yang dijalankan di atas teknologi container. Container yang digunakan adalah docker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dari load balancer pada layanan VOD. Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa kinerja server dengan menggunakan load balancing lebih baik dibandingkan dengan single server, karena beban kerja dan beban trafik tidak lagi dilayani oleh satu server lagi melainkan beban dibagi ke tiga buah server. Pada penelitian ini juga diketahui, algoritma yang paling baik digunakan untuk load balancing adalah least connection, karena dapat terdapat penurunan CPU Utilization sebesar 5.17 %.
Kata kunci : Load Balancer, Video On Demand, Container, Lightweight Virtualization, Kubernetes.