Bass mendefinisikan kepemimpinan transformasional sebagai kemampuan yang dimiliki seorang pimpinan untuk mempengaruhi anak buahnya, sehingga mereka akan percaya, meneladani dan menghormatinya. (Pasolong, 2010: 129). Menurut Bass kepemimpinan transformasional dibagi menjadi empat komponen yaitu, idealized influence, inspirational motivation, intellectual stimulation dan individualized consideration. Sedangkan motivasi kerja menurut Clayton Alderefer terdiri dari tiga kebutuhan manusia yaitu existence needs, relatedness needs, dan growth needs.
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. DCS area Karawang merupakan kantor divisi yang melayani customer dan men-suport penjualan produk-produk Telkom. Pada tahun 2010 manajer DCS area Karawang membuat suatu strategi quantum jump, guna memaksimalkan penjualan produk pada area Karawang, Purwakarta dan Cibitung. Manajer memberikan tugas memasarkan produk Telkom kepada semua divisi tanpa melihat job description masing-masing unit. Namun penjualan speedy meningkat sangat signifikan dari tahun sebelumnya, sehingga pada bulan Mei masuk peringkat 8 di seluruh area regional 2. Motivasi yang diberikan kepada karyawan juga merupaka yel-yel The Winner, yaitu ‘w’ adalah winner, inn adalah innovation not enough, ‘e’ adalah empower and emphaty, dan ‘r’ untuk response. Dari hal tersebut maka penulis melakukan penelitian bagaimana pengaruh-pengaruh tipe kepemimpinan transformasional terhadap motivasi kerja PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. DCS area Karawang.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif dan analisis jalur untuk menjawab hipotesis. Sedangkan penarikan sampel menggunakan teknik sampling jenuh, yaitu sebanyak 53 karyawan PT Telkom DCS area Karawang. Hasil analisis deskriptif menunjukkan kategori sangat tinggi untuk semua variabel. Hasil penelitian pengaruh tipe kepemimpinan transformasional terhadap motivasi kerja secara simultan adalah sebesar 59,8%. Dimana sisanya sebesar 40,2% merupakan faktor lain yang tidak diteliti. Dari empat tipe kepemimpinan Transformasional ada 2 variabel yag tidak berpengaruh signifikan, yaitu Intellectual stimulation dan individualized consideration. Maka dilakukan trimming hingga dua kali, sehingga didapatkan pengaruh signifikan positif dari idealized influence dengan koefisien jalur sebesar 32,84% dan inspirational motivation sebesar 25,24% terhadap motivasi kerja.
Kata kunci: idealized influence, inspirational motivation, intellectual stimulation, individualized consideration, motivasi ERG