Orang yang menguasai lebih dari dua bahasa asing memiliki nilai plus tersendiri baik itu dalam dunia kerja maupun di masyarakat, dan Polyglot Indonesia chapter Bandung merupakan salah satu komunitas yang seluruh anggotanya mampu menguasai minimal dua bahasa asing. Walau masih disebut komunitas, namun Polyglot Indonesia chapter Bandung sudah memiliki struktur organisasional yang jelas, sehingga penulis mengambil judul “POLA KOMUNIKASI ORGANISASI POLYGLOT INDONESIA (Studi Kasus Komunitas Polyglot Indonesia chapter Bandung)”. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan melakukan wawancara, observasi, dokumentasi dan studi pustaka sebagai teknik pengumpulan data. Dan berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, pola komunikasi organisasi yang terbentuk dalam komunitas ini adalah pola komunikasi segala arah karena walaupun sudah termasuk kedalam organisasi, komunitas ini tetap menganut asas kekeluargaan dan selama terjadinya proses komunikasi, seluruh anggota ataupun pengurus cenderung setara tanpa pandang jabatan. Untuk hambatan komunikasi yang terjadi, berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahasa bukan merupakan hambatan terbesar yang terjadi didalam komunitas ini mengingat seluruh anggota mampu menguasai berbagai bahasa asing, jusrtu ruangan lah yang merupakan faktor terbesar yang menghambat komunikasi yang terjadi di komunitas ini.
Keyword: Proses Komunikasi, Hambatan Komunikasi, Pola Komunikasi Organisasi