Internet merupakan bagian penting dari kehidupan saat ini. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, internet juga menjadi sarana penyerangan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab dan salah satu tindak kejahatan ini adalah phishing. Dengan phishing orang akan dapat mencuri informasi pribadi dari korban. Untuk penanganannya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan seperti mendeteksi URL yang akan dimasuki apakah merupakan URL phishing atau tidak. Dari beberapa penelitian terkait pendeteksi phishing seperti metode PRISM: An algorithm for inducing modular rules dan Phishing Websites Detection Using Data Mining Classification Model, akurasi yang dihasilkan masih rendah yaitu 84% dan 87% untuk metode tersebut. Oleh karena itu tujuan dari metode penelitian yang diajukan ini adalah untuk meningkatkan akurasi pendeteksian phishing tersebut. Metode yang diajukan dalam penelitian ini menggunakan metode Rule Based Attribute Checking dimana sistem akan mengambil sembilan atribut yang paling berpengaruh dalam pendeteksian phishing dan setiap atribut diberikan bobot sesuai tingkatannya. Sistem kemudian menjumlahkan total dari bobot yang didapat untuk menentukan status URL yang diperiksa apakah URL tersebut trustworthy, fairly legitimate, unsolved, suspicious, atau phishy. Dengan menggunakan 200 dataset yang diambil secara acak (100 phishing dan 100 legitimate) untuk pengujian, metode ini berhasil mencapai akurasi pendeteksian sebesar 85.5%.
Katakunci: Phishing,pendeteksi,atribut,rulebased