Direktorat Jendral Pajak (disingkat DJP) adalah badan pemerintah yang berada di bawah Kementrian Keuangan Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis dibidang pajak. Proses bisnis yang berjalan di DJP sangat kompleks, maka dari itu dibutuhkan sistem informasi yang didukung oleh teknologi informasi yang memadai. DJP sudah menerapkan sistem informasi untuk mendukung proses bisnisnya, namun belum seluruhnya menerapkan sistem informasi, khususnya dalam fungsi pelaporan pajak bendaharawan. Sehingga proses bisnis berjalan belum sepenuhnya terintegrasi. Dengan adanya pemanfaatan teknologi informasi pada proses bisnis yang belum menerapkan sistem informasi, maka akan ada peningkatan kualitas dalam proses bisnis tersebut, sehingga diharapkan data dan hasil analisis ini akan digunakan sebagai rekomendasi dalam melakukan pengelolaan pelaporan pajak bendaharawan. Untuk dapat menerapkan kebutuhan teknologi informasi yang sesuai dengan kebutuhan DJP, maka diperlukan perancangan enterprise architecture terutama untuk pengelolaan pelaporan wajib pajak bendaharawan.
Framework yang akan digunakan untuk perancangan enterprise architecture yaitu TOGAF ADM. Tahapan pada framework TOGAF ADM pada perancangan ini yaitu preliminary phase, architecture vision, business architecture, information system architecture dan technology architecture. Penelitian ini akan menghasilkan kerangka dasar (blue print) dari masing-masing tahapan yang ada pada TOGAF ADM dan IT roadmap untuk perancangan enterprise architecture pada fungsi bisnis pengelolaan pelaporan wajib pajak bendaharawan. Diharapkan hasil perancangan ini dapat digunakan oleh DJP sebagai acuan bila nantinya akan dilakukan pengembangan dalam proses bisnis tersebut.
Kata kunci : Enterprise Architecture, TOGAF ADM, pelaporan, Direktorat Jenderal Pajak