Transportasi umum merupakan salah satu dasar dalam pembangunan ekonomi, perkembangan masyarakat dan pariwisata. Pembangunan ekonomi membutuhkan kendaraan bus antar provinsi dan bus pariwisata yang cukup serta memadai, sehingga usaha pembangunan ekonomi dapat dicapai seperti yang diharapkan. Penambahan dan atau penurunan jumlah kendaraan bus antar provinsi dan pariwisata seringkali menjadi masalah dalam menjalankan aktivitas perekonomian sehari-hari. Untuk itu, penulis mencoba melakukan sebuah analisis clustering dengan metode K-Means yang diharapkan dapat membantu mengidentifikasi permasalahan yang ada. Hasil pengujian terhadap 3 cluster dan 5 cluster terhadap jumlah bus antar provinsi dan pariwisata dari tahun 2013 sampai 2017 menunjukkan telah terjadi perpindahan cluster di beberapa provinsi. Perpindahan cluster ini lebih disebabkan karena adanya perubahan aktifitas perekonomian masyarakat akibat adanya pembangunan infrastruktur jalan, pembangunan tempat pariwisata atau adanya bencana alam yang mengakibatkan terjadinya kenaikan atau penurunan jumlah kendaraan bus antar provinsi dan pariwisata.