Batik merupakan kerajinan dari Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Dalam pengembangannya batik memiliki begitu banyak corak, hal ini dikarenakan keranekaragaman suku dan budaya yang ada di Indonesia. Motif batik banyak dipengaruhi oleh lingkungan sekitar dari pengrajin. Keanekaragaman biota laut di Indonesia dapat menjadi acuan untuk mengembangkan motif batik yang baru. Salah satunya dengan menggunakan terumbu karang sebagai motif batik.
Dengan berkembangnya dunia komputasi, banyak metode yang telah dirancang untuk membuat desain motif batik. Salah satu metode yang dapat dipakai untuk membuat desain motif batik dengan L-Systems. L-Systems merupakan teori matematika yang diaplikasikan dalam aplikasi grafis di komputer. Area utama pengembangan modelnya meliputi generasi fractal dan pemodelan tanaman yang realistis.
Dari hasil pengujian dengan melakukan pengujian alpha, beta dan quantitative diperoleh hasil yaitu, dari pengujian alpha telah dilakukan mengubah warna karang, warna latar belakang, banyaknya karang, jumlah cabang, panjang cabang, kerapatan rambut karang, tinggi latar belakang dan kerapatan latar belakang dapat membentuk sesuai dengan nilai yang kita inginkan dan performa aplikasi sudah bisa digunakan. Pengujian kedua menggunakan pengujian beta. Pengujian beta telah mendapatkan survey dari 92 orang, 7% menyatakan sangat layak, 46% menyatakan layak dan 36% menyatakan cukup layak karang Pavona decussaata dijadikan motif batik. Pengujian ketiga yaitu telah mendapatkan hasil pengujian kuantitatif yaitu dengan menghitung panjang rata-rata karang yang terbentuk dengan mengubah nilai jumlah cabang. Pada pengujian kuantitatif telah didapat bahwa banyaknya jumlah cabang akan mempengaruhi panjang karang yang terbentuk. Pengujian ini juga mendapatkan hasil linier, semakin besar jumlah cabang maka semakin panjang juga karang yang terbentuk.
Kata Kunci : Batik, Pavona decussaata, L-System, Aplikasi Web.