Cash holding merupakan rasio yang membandingkan antara jumlah kas dan setara kas yang dimiliki perusahaan dengan jumlah aktiva perusahaan secara keseluruhan. Kas merupakan bentuk aktiva likuid yang memiliki kelemahan dalam hal tingkat keuntungan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan investasi dalam bentuk aset lain seperti deposito yang lebih menguntungkan. Hal ini mendorong perusahaan untuk dapat memenuhi kecukupan angka yang optimal dalam ketersediaan terhadap kas.
Sampel data perusahaan Indonesia yang termasuk dalam Indek Kompas100 di Bursa Efek Indonesia pada periode 2013-2016 menjadi model untuk melihat keterhubungan pengaruh dari faktor gender diversity dan kinerja keuangan terhadap cash holding di family firm (perusahaan keluarga) sebanyak 43 perusahaan.
Penelitian ini melakukan pengolahan data menggunakan teknik regresi panel dan beberapa pengujiaan seperti pengujian deskriptif statistik, uji klasik serta melakukan pemilihan model regresi panel yang sesuai untuk menguji beberapa variabel independen seperti firm size, growth opportunity, leverage, return on asset, dividend payment dan gender diversity terhadap variabel dependen cash holding.
Penelitian ini menemukan bahwa variabel leverage memiliki pengaruh negatif signifikan dengan tingkat signifikan 1% terhadap cash holding. Sedangkan return on asset memiliki pengaruh positif signifikan pada tingkat signifikan 5% terhadap cash holding. Selanjutnya, tidak ada hubungan yang signifikan antara firm size, growth opportunity, dividend payment dan gender diversity terhadap cash holding.