Pertumbuhan industri pariwisata yang belakangan ini meningkat berdampak pada industri penerbangan. Hal itu terlihat pada naiknya jumlah pengguna pesawat dari beberapa tahun terakhir di Indonesia. PT. Garuda Indonesia Tbk (GIAA) sebagai salah satu maskapai penerbangan di Indonesia tentu harus ikut menikmati pertumbuhan pengguna layanan penerbangan. Namun faktanya tidak diimbangi dengan kinerja saham GIAA dalam beberapa tahun terakhir. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan valuasi nilai wajar saham GIAA sebagai perbandingan dengan harga di pasar. Penelitian ini juga dimaksudkan untuk menentukan apakah harga di pasar undervalued atau overvalued. Metode analisis yang digunakan dalam menentukan nilai wajar saham adalah Discounted Cash Flow (DCF) dan Relative Valuation dalam tiga skenario: moderat, optimis dan pesimis. DCF menggunakan pendekatan Free Cash Flow to Firm (FCFF). Analisis valuasi Relative Valuation dilakukan dengan membandingkan perusahaan di sekitar Kawasan Asia Tenggara yang sejenis dengan GIAA menggunakan rasio industri Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV) dan Price to Sales ratio (P/S). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan DCF pada skenario moderat saham GIAA dalam kondisi overvalued. Begitupun pada kondisi optimis dan moderat saham GIAA juga dalam kondisi overvalued. Sedangkan dengan menggunakan Relative Valuation baik pada kondisi moderat, optimis dan pesimis saham GIAA berada pada kondisi undervalued.
Kata Kunci : Free Cash Flow to Firm, Relative Valuation, Price to Earning Ration, Price to Book Value, Price to Sales Ratio, Garuda Indonesia