Penerimaan negara di sub sektor crude petroleum & natural gas production atau yang sering kita kenal dengan sub sektor minyak dan gas (migas) ini tergolong masih sangat tinggi, sehingga tak heran menanamkan modal di perusahaan yang bergerak di sub sektor migas masih sangat menjanjikan. Investasi dalam bentuk saham memerlukan analisis valuasi saham untuk memperkirakan berapa nilai intrinsik atau harga yang wajar untuk suatu saham berdasarkan data fundamentalnya. Penelitian ini menggunakan metode Discounted Cash Flow (DCF) dengan pendekatan Free Cash Flow to Firm dan metode Relative Valuation dengan pendekatan Price to Book Value (PBV) dan Price to Earning Ratio (PER). Dalam penelitian ini ada tiga skenario, yakni skenario pesimis (kondisi rata-rata industri), skenario moderat (kondisi yang paling mungkin) dan skenario optimis (kondisi diatas pertumbuhan industri) dengan menggunakan data historis dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2017 sebagai dasar proyeksi tahun 2018 – 2022.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dengan menggunakan metode DCF dengan perbandingan harga market saham tanggal 1 Januari 2019 pada skenario pesimis harga wajar MEDC dalam kondisi overvalued, harga wajar ENRG dalam kondisi overvalued, dan harga wajar ELSA dalam kondisi undervalued, sedangkan pada skenario moderat harga wajar MEDC dalam kondisi overvalued, harga wajar ENRG dalam kondisi undervalued, dan harga wajar ELSA dalam kondisi undervalued, selanjutnya pada skenario optimis harga wajar MEDC dalam kondisi undervalued, harga wajar ENRG dalam kondisi undervalued, dan harga wajar ELSA dalam kondisi undervalued. Jadi bagi saham perusahaan dengan kondisi overvalued layak untuk dijual dan untuk kondisi undervalued layak untuk dibeli. Kemudian hasil penelitian menggunakan metode Relative Valuation dengan pendekatan Price to Earning Ratio (PER) skenario pesimis MEDC mempunyai nilai 2,42 kali, ENRG mempunyai nilai 0,13 kali, dan ELSA dengan 6,59 kali, sedangkan pada skenario moderat MEDC memliki nilai 5,22 kali, ENRG mempunyai nilai 0,46 kali, dan ELSA dengan nilai 7,78 kali. Selanjutnya pada skenario optimis MEDC mempunyai nilai 6,78 kali, ENRG memiliki niai 0,.63 kali, dan ELSA dengan nilai 8.43 kali. Kemudian menggunakan metode Relative Valuation dengan pendekatan Price Book Value (PBV) pada skenario pesimis MEDC mempunyai nilai 4,35 kali, ENRG memiliki nilai 1,76 kali, dan ELSA dengan nilai 0,88 kali, sedangkan pada skenario moderat MEDC mempunyai nilai 9,36 kali, ENRG memiliki nilai 6,41 kali, dan ELSA dengan nilai 1,04 kali, kemudian pada skenario optimis MEDC mempunyai nilai 12,15 kali, ENRG memiliki nilai 8,83 kali, dan ELSA dengan nilai 1,12 kali.
Kata Kunci : Valuasi; Discounted Cash Flow; Harga wajar; Relative Valuation; Sub Sektor Migas