Pada periode pemerintahan 2014-2019 pembangunan infrastruktur menjadi
program utama pemerintah. Ini menjadi potensi revenue bagi perusahaan bidang
building construction. Dengan melihat tren sosial politik tersebut, dan melihat tren
harga saham dan imbal hasil perusahaan pada bidang tersebut yang fluktuatif, para
investor sebaiknya mengetahui nilai wajar dari saham perusahaan-perusahaan tersebut
untuk menghindari resiko investasi.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka penelitian ini
bertujuan untuk mencari nilai intrinsik dari harga saham perusahaan di bidang
konstruksi terutama perusahaan konstruksi BUMN yang terdaftar di BEI tahun 2018
yaitu PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT Adhi Karya (Persero) Tbk
(ADHI), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), dan PT PP (Persero) Tbk (PTPP).
Metode yang digunakan adalah Discounted Cash Flow (DCF) dengan pendekatan Free
Cash Flow to Firm (FCFF) dan metode Relative Valuation pendekatan Price to
Earning ratio (PER) dan Price to Book Value Ratio (PBV).
Tiga skenario yang digunakan adalah skenario pesimis (kondisi rata-rata industri),
moderat (kondisi paling wajar untuk perusahaan) and optimis (kondisi diatas
industri). Penelitian ini menggunakan data historis 2013 - 2017 dan digunakan untuk
referensi proyeksi tahun 2018-2022. Dibandingkan dengan data BEI pada 2 Januari
2018, hasil dari penelitian ini adalah, dengan menggunakan metode DCF, dalam
kondisi pesimis, moderat dan optimis, nilai intrinsic ADHI adalah overvalued;
WSKT overvalued; WIKA undervalued; and PTPP undervalued. Selanjutnya, dalam
metode Relative Valuatin dengan pendekatan PER, nilai PER ADHI dalam skenario
optimis, moderat, dan pesimis adalah 4,19, 3,73, dan 3,32; WSKT 3.51, 3.13, dan
2.38; WIKA 33.8, 33.4, dan 26; PTPP 13.7, 13.7, dan 13.6. Dalam pendekatan PBV,
nilai PBV ADHI dalam skenario optimis, sedang dan pesimistis adalah 0,76, 0,64,
dan 0,54; WSKT 0,64, 0,56, dan 0,42; WIKA 4.03, 3.95, dan 3.04; PTPP 2.49, 2.49,
dan 2.47. Kesimpulan dari penelitian ini adalah merekomendasikan membeli saham
ADHI, WSKT, WIKA dan PTPP.
Kata kunci: nilai intrinsik, perusahaan konstruksi, DCF, FCFF, relative valuation,
PER, PBV