Tujuan studi ini adalah melakukan valuasi harga wajar saham pada perusahaan-perusahaan industri tower provider yang sudah listing di Bursa Efek Indonesia. Valuasi dilakukan secara comprehensive menggunakan metode DCF pendekatan Free Cash Flow to Firm (FCFF) dan metode valuasi relative pendekatan Price to Earning Ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV). Masing-masing menggunakan tiga skenario; skenario optimis, skenario moderat and skenario pesimis. Data historis perusahaan periode 2014-2017 digunakan sebagai dasar untuk proyeksi 2018-2021. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa harga pasar saham posisi 1 Januari 2018 jika dibandingkan dengan nilai wajar saham valuasi DCF-FCFF skenario optimis, TBIG dan SUPR undervalued, TOWR dan IBST overvalued. Pada skenario moderat TBIG dan SUPR undervalued, TOWR dan IBST overvalued. Pada skenario pesismis TBIG,TOWR dan IBST overvalued, hanya SUPR yang undervalued. Sementara untuk valuasi relative pendekatan PER semua skenario menghasilkan TBIG,TOWR dan IBST overvalued, hanya SUPR yang undervalued. Terakhir untuk valuasi relative pendekatan PBV semua skenario menghasilkan TOWR, SUPR dan IBST overvalued, hanya TBIG yang undervalued.