Pertumbuhan laba menggambarkan kemampuan suatu perusahaan dalam meningkatkan meningkatkan laba yang diperoleh pada suatu periode dibandingkan dengan periode sebelumnya. Pertumbuhan laba juga merupakan salah satu informasi yang dibutuhkan oleh investor untuk melihat kinerja perusahaan dalam menghasilkan sebesar besar laba atau keuntungan yang dapat menarik perhatian investor untuk menanamkan saham pada suatu perusahaan.
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menguji rasio keuangan yang terdiri dari Debt to Equity Ratio, Current Ratio, dan Net Profit Margin terhadap pertumbuhan laba perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014-2017.
Terdapat 23 perusahaan yang menjadi populasi dalam penelitian ini. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel penelitian ini sebanyak 16 perusahaan yang memenuhi kriteria. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan pada perusahaan subsektor makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2014-2017. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah regresi data panel dengan menggunakan program Eviews 9.0.
Berdasarkan hasil pengujian, variabel DER, CR, dan NPM secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Secara parsial variabel DER dan CR tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba. Sedangkan variabel NPM memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Net Profit Margin merupakan rasio yang paling tepat untuk mengukur tingkat pertumbuhan laba pada perusahaan manufaktur subsektor makanan dan minuman. Hal tersebut dikarenakan dengan melihat laba yang diperoleh maka dapat meningkatkan tingkat pertumbuhan laba perusahaan pada periode berikutnya.
Kata Kunci: Debt to Equity Ratio, Current Ratio, Net Profit Margin, dan Pertumbuhan Laba.