Financial literacy pada dewasa muda sangatlah penting karena dapat membantu untuk memperkecil biaya saat mengatur keuangan dan meningkatkan keuangan jika suatu saat terjadi sesuatu yang tidak disangka, sesuatu yang penting atau membutuhkan dana pada saat pensiun (Scheresberg, 2013). Menurut survei yang dilakukan OJK, pengetahuan rata-rata keuangan di Indonesia tahun 2016 sebesar 29,7%. Kurangnya financial literacy akan memperburuk tingkat stres dan akan mengakibatkan adanya financial distress (Kim et al.,2006). Menurut survei yang dilakukan Lembaga Kadence Internasional Indonesia, dari 3.000 responden yang ada di 12 kota di Indonesia, 33% masuk kategori hampir bangkrut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara financial literacy dan financial distress pada dewasa muda di Kota Bandung. Metode penelitian menggunakan pendekatan metode kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada dewasa muda di Kota Bandung. Sampel terpilih sebanyak 400 orang melalui purposive sampling. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini adalah skala likert untuk variabel financial literacy dan The InCharge Financial Distress/Financial Well-being (IFDFW) untuk variabel financial distress. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis korelasi parametik pearson product moment.
Berdasarkan hasil yang diperoleh tingkat financial literacy pada dewasa muda di Kota Bandung tinggi dan tingkat financial distress pada dewasa muda di Kota Bandung sedang. Selain itu, penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan positif dan kuat antara financial literacy dan financial distress pada dewasa muda di Kota Bandung.
Kata Kunci : Financial Literacy, Financial Distress, Dewasa Muda, Kota Bandung