Salah satu permasalahan rumit yang sering terjadi pada pada perusahaan adalah pembagian dividen. Pembagian dividen dalam perusahaan melibatkan pihak prisipal dan agen yang memiliki kepentingan masing-masing, sehingga menimbulkan konflik agency dalam pembagian dividen. Sehingga dibutukanlah kebijakan dividen untuk memutuskan seberapa besar proporsi laba perusahaan yang dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi perusahaan dalam kebijakan dividen. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui pengaruh variabel independen baik secara simultan maupun pasrsial. Dalam penelitian ini, digunakan variabel independent yaitu debt to equity ratio (DER), collateralizable asset (COLLAS), sales growth (SG), free cash flow (FCF), dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen (DPR).
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2017. Teknik pengambilan sampel yang digunakan purposive sampling dan diperoleh 13 perusahaan dengan periode penelitian selama 5 tahun, sehingga diperoleh 65 data sampel. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel dengan menggunakan software eviews 9.
Model random effect dipilih setalah malulai 3 tes uji pemilihan model regresi data panel Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan debt to equity ratio (DER), collateralizable asset (CO LLAS), sales growth (SG), free cash flow (FCF), dan ukuran perusahaan berpengaruh kebijakan dividen (DPR).
Berdasarkan uji yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa semua variabel penelitian merupakan data yang homogen. Secara parsial semua variabel independen berpangaruh secara signifikan terhadap kebijakan dividen. Sedangkan secara parsial debt to equity ratio dan collateralizable asset berpengaruh signifikan dengan arah negatif terhadap kebijakan dividen (DPR). Sales growth dan free cash flow tidak berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap kebijakan dividen (DPR). Sedangkan Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan dengan arah positif terhadap kebijakan dividen (DPR).