Dalam menjalankan otonomi daerah pemerintah pusat mengharapkan pemerintah desa dapat berperan dalam memberikan kontribusi dalam pembangunan skala nasional. Dalam proses mewujudkan pengembangan potensi dan pembangunan ini, maka pemerintah desa perlu meningkatkan anggaran Belanja Desanya. Jika kemampuan desa untuk melakukan pengeluaran belanja desa ingin meningkat, maka pendapatan suatu desa juga harus mengalami peningkatan begitu juga sebaliknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh Pendapatan Asli Desa, Dana Desa dan Alokasi Dana Perimbangan Desa baik secara simultan maupun parsial terhadap Belanja Desa di Kabupaten Bandung pada Tahun 2017. Data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari Laporan Keuangan Desa yang diperoleh dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan Desa di Kabupaten Bandung dan sampel yang digunakan berjumlah 162 Laporan Keuangan Desa. Metode analisis dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif, analisis regresi linier berganda, uji asumsi klasik serta pengujian hipotesis dengan menggunakan software IBM SPSS 25. Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa PADesa, DD, dan ADPD secara simultan berpengaruh terhadap Belanja Desa dengan koefisien determinasi sebesar 93,4%. Begitu juga dengan hasil pengujian parsial menunjukkan bahwa PADesa berpengaruh positif signifikan terhadap Belanja Desa, DD berpengaruh positif signifikan terhadap Belanja Desa, dan ADPD berpengaruh positif signifikan terhadap Belanja Desa. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan pemerintah desa di Kabupaten Bandung bisa lebih mengembangkan PADesa agar dapat membantu meningkatkan Belanja Desa. Sehingga dapat membantu meminimalkan ketergantungan terhadap dana perimbangan dari daerah maupun pusat berupa DD dan ADPD.
Kata Kunci : Pendapatan Asli Desa (PADesa), Dana Desa (DD), Alokasi Dana Perimbangan Desa (ADPD), dan Belanja Desa.