Penelitian ini didasari oleh kurangnya pengetahuan masyarakat akan kelainan skoliosis. Skoliosis sendiri merupakan kelainan pada tulang belakang sehingga tulang belakang memiliki kurva berbentuk “S” atau “C”. Penyebab utama kelainan skoliosis adalah idiopatik, yang artinya belum diketahui pasti namun diduga adalah kelainan genetic. Jika memiliki gen bakat skoliosis, maka seseorang akan beresiko tinggi mengalami kelainan skoliosis yang awal mulanya karena kebiasaan postur tubuh yang kurang baik. Kelainan skoliosis sendiri umumnya dialami oleh para remaja usia pertumbuhan dengan kebiasaan postur tubuh yang buruk.postur tubuh dapat dibentuk dari usia anak-anak sehingga akan menimbulkan kebiasaan baik hingga dewasa.
Menurut penelitian yang dilakukan RSNA (Radiological Society of North America) duduk yang benar dan paling tidak menyakiti tulang belakang adalah duduk dengan kemiringan 135 derajat. Penulis memperoleh data melalui metode observasi, studi pustaka, wawancara, dan survey ke pihak yang bersangkutan. Dari data yang telah dikumpulkan, penulis menentukan konsep untuk kampanye tersebut. Dengan adanya kampanye ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para Ibu tentang skoliosis dan pentingnya membiasakan postur tubuh yang baik dimulai dari kebiasaan sehari-hari, terutama saat menggunakan gadget. sehingga angka skoliosis dapat diturunkan. Kampanye kesehatan tersebut dilaksanakan di kota Bandung.