Epilepsi merupakan salah satu kejang yang terjadi pada otak manusia. Oleh karena itu, untuk mengetahui kejang yang terjadi pada otak seperti kejang epilepsi, kejadian kejangnya dapat dilihat melalui rekaman Electroencephalography (EEG). Hasil rekaman EEG berupa gelombang otak yang dapat digunakan ahli medis untuk mendiagnosis aktifitas kelistrikan otak pada epilepsi. Salah satu jenis kejang yang ada pada pasien epilepsi adalah Generalized Non-Specifc Seizure (GNSZ). Pada penelitian ini dilakukan deteksi dan analisis pada salah satu sinyal yang terdapat pada penderita epilepsi yaitu sinyal Generalized Non-Specifc Seizure (GNSZ) dengan membandingkan gelombang otak penderita epilepsi dengan orang normal. Metode yang digunakan untuk ekstraksi fitur (ciri) kali ini adalah metode Hjorth Descriptor, yang dimana keluaran metode ini berupa tiga parameter yaitu activity, mobility, dan complexity. Untuk prosesnya, sinyal melalui tahapan preprocessing kemudian diekstraksi menggunakan Hjorth Descriptor untuk mencari nilai ciri dari setiap parameter, kemudian diklasifikasikan menggunakan JST Backpropagation. Dataset yang digunakan merupakan dataset rekaman EEG 10/20 penderita penyakit epilepsi yang diambil dari Temple University EEG Corpus. Hasil pada penelitian kali ini yaitu didapatkannya nilai ciri dari ketiga parameter yaitu activity, mobility, dan complexity dari sinyal GNSZ, serta dapat mendeteksi sinyal GNSZ dari ciri yang diperoleh pada rekaman EEG penderita epilepsi. Pada penelitian yang telah dilakukan diperoleh akurasi pengujian sebesar 100% dengan menggunakan ciri hasil ekstraksi fitur Hjorth Descriptor yaitu ciri dari activity dengan nilai parameter terbaik dari klasifkasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation hidden layer 1, neuron 20, dan epoch 50.
Kata Kunci: Epilepsi, Electroencephalography (EEG), GNSZ, Hjorth Descriptor.