Pengaruh dari urbanisasi adalah kepadatan penduduk disuatu kota, dengan kepadatan yang tidak terkendali akan menyebabkan beberapa permasalahan diantaranya permasalahan sampah. Kepadatan penduduk di Kota Bandung sebesar 14888 jiwa/ km², merupakan kota dengan kepadatan penduduk tertinggi di Jawa barat. Jumlah sampah yang dihasilkan kota bandung dalam sehari 1494 ton, 60% dari sampah tersebut berasal dari rumah tangga, yang dapat diangkut ke TPA hanya 80% dari total sampah tersebut.
Persoalaan sampah tersebut harus segera diselesaikan dengan memulai pengolahan sampah dengan konsep Reduce, Reuse, Recycle (3R) yang biasa diterapkan dalam suatu kota yang menggunakan konsep green city. Kota Bandung dipilih mewakili Indonesia untuk mewujudkan green city oleh Organisasi Internasional Economic Cooperation and Development (OECD). Salah satu dari dimensi green city adalah green waste berisi penetapan target pengurangan sampah, strategi peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan kebersihan, penyediaan sarana dan prasarana, peran masyarakat, kerjasama daerah, penggunaan teknologi hijau dan pengembangan infrastruktur pengolahan sampah. Berdasarkan kajian literatur yang dilakukan penulis, hingga saat ini belum ada variabel dan indikator standar yang dapat digunakan untuk mengukur green waste sampah padat yang berasal dari rumah tangga.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode kualitatif eksploratif. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel dan indikator apa saja yang tepat digunakan untuk mengukur tingkat green waste di Kota Bandung. Langkah yang dilakukan untuk menjawab tujuan penelitian adalah melakukan studi literatur, melakukan wawancara dengan narasumber dengan menerapkan konsep quadratur helix, yaitu Government, Academicy, Business Player dan Citizens dengan jumlah 16 orang.
Berdasarkan studi literatur penelitian ini menemukan 5 variabel dan 21 indikator untuk mengukur green waste. Dari hasil wawancara dan sentimen analisis ada 3 indikator yang memiliki nilai rata-rata setuju dari narasumber kurang dari 60% yaitu indikator Quality of Recycled organic materials, Integration of community and informal recycling sector dan Adequacy of national framework. Sehingga indikator tersebut tidak digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini juga menemukan 4 indikator baru dengan nilai rata-rata setuju dari narasumber sebesar 87,5% yaitu indikator penurunan jumlah timbunan sampah per jiwa, unit Cost of recycling operation, degree of communication, colaboration for Recycling Programme dan degree of Performance monitoring. Dengan demikian penelitian ini mengajukan model untuk mengukur green waste dengan 5 variabel dan 22 indikator. Kelima variabel tersebut yaitu environment control, financial sustainability, operational management, public participation and awareness dan institutional and policy framework.
Panelitian ini menghasilkan model berisi variabel dan indikator untuk mengukur green waste sebagai bagian dari green city di Kota Bandung, namun belum dilakukan pengujian dan pengukuran index green waste. Dengan demikian penelitian selanjutnya disarankan dilakukan pengujian dan pengukuran index green waste dengan menggunakan model yang dihasilakan dalam penelitian ini.
Kata Kunci: Sustainability, Solid Waste Management, Green City, Green waste, Reduce, Reuse, Recycle (3R)