Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas penggunaan WhatsApp Messenger oleh remaja terhadap efektivitas komunikasi dengan orang tua. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja di Kota Bandung dengan usia 15 hingga 18 tahun atau pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA). Jenis sampling yang digunakan adalah Nonprobability sampling dengan menggunakan teknik Purposive sampling. Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan kuisioner yang diberikan kepada 400 remaja usia 15-18 tahun di Kota Bandung pada tanggal 5 Desember 2018. Selanjutnya, data dianalisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas penggunaan WhatsApp Messenger oleh remaja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap efektivitas komunikasi dengan orang tua. Persamaan yang diperoleh adalah Y = 0,579 + 1,026 X. Variabel X mengacu pada intensitas penggunaan WhatsApp Messenger oleh remaja sedangkan variabel Y mengacu pada efektivitas komunikasi dengan orang tua. Setelah melakukan pengolahan data, dihasilkan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,896. Artinya, terdapat hubungan yang sangat kuat antara intensitas penggunaan WhatsApp Messenger oleh remaja dengan efektivitas komunkasi dengan orang tua. Koefisien determinasi dari hasil perhitungan di atas sebesar 80,28%. Artinya, intensitas penggunaan WhatsApp Messenger oleh remaja berpengaruh sebesar 80,28% terhadap efektivitas komunikasi dengan orang tua. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari intensitas penggunaan WhatsApp Messenger oleh remaja terhadap efektivitas komunikasi dengan orang tua. Sedangkan sisanya 19,72% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Uji hipotesis menunjukkan terdapat pengaruh intensitas penggunaan WhatsApp Messenger oleh remaja terhadap efektivitas komunikasi dengan orang tua.
Kata kunci : intensitas, WhatsApp Messenger, efektivitas komunikasi