Abstrak
Indonesia adalah salah satu negara tropis yang hanya memiliki 2 (dua) musim sepanjang tahun, yaitu musim kemarau (panas) dan musim hujan. Wilayah ekuatorial memungkinkan adanya penguapan dalam jumlah besar. Oleh karena itu, penelitian ini berfokus pada curah hujan. Selain menjadi negara tropis, Indonesia juga merupakan negara agraris dengan sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Salah satu produk hortikultura yang menjadi unggulan dalam sektor pertanian di Indonesia adalah tanaman sayuran. Komoditi sayur yang sangat dibutuhkan oleh hampir semua orang dari berbagai lapisan masyarakat, adalah cabai, sehingga tidak mengherankan bila volume peredaran di pasaran dalam skala besar. Dalam penelitian ini penulis telah menganalisis data harga cabai keriting di pasar Soreang dengan data curah hujan kota Bandung dengan menggunakan algoritma kmeans. Dengan jumlah data sebanyak 48 didapat hasil kluster saat k sebanyak 2 adalah kluster1 18, kluster2 30, sebanyak 6 iterasi, jumlah kesalahan kuadrat 402112.989777778, dan nilai Koefisien Siluet 0.618042404496153. Pola keterkaitan yaitu penyebaran status tidak ekonomis lebih dominan pada saat curah hujan antara 150mm dan 300mm.
Kata kunci : k-means, cuaca, pertanian, cabai, curah hujan