IDENTIFIKASI HAMBATAN BERWIRAUSAHA SETELAH LULUS MATA KULIAH PROYEK KEWIRAUSAHAAN (Studi Kasus Pada Mahasiswa MBTI Angkatan 2015 Universitas Telkom)

UCEP PANJI GUSLIANA

Informasi Dasar

83 kali
19.04.1658
C
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

Jumlah Tingkat Pengangguran Terbuka di Indonesia mengalami peningkatan tiap tahunnya. Salah satu penyumbang pengangguran berdasarkan pendidikan yang telah ditamatkan adalah lulusan universitas. Program Studi S1 MBTI Universitas Telkom adalah salah satu program studi yang memiliki Mata Kuliah Proyek Kewirausahaan dimana merupakan tahapan lanjutan dari Mata Kuliah Kewirausahaan. Hal ini agar pembelajaran kewirausahaan memiliki peran yang vital dalam mendidik mahasiswa memiliki jiwa dan kompetensi kewirausahaan untuk menghasilkan wirausaha terdidik. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hambatan mahasiswa tidak melanjutkan berwirausaha setelah lulus Mata Kuliah Proyek Kewirausahaan yang dialami oleh mahasiswa Program Studi S1 MBTI angkatan 2015 Universitas Telkom, Bandung. Identifikasi hambatan tersebut dikelompokkan ke dalam 2 variabel. Variabel Institusional meliputi aspek keuangan, pasar, pendidikan dan Variabel Psikologis meliputi aspek penghindaran risiko, dan latar belakang keluarga. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Penelitian ini menggunakan Teknik wawancara semi terstruktur untuk memperoleh data. Wawancara ini dilakukan terhadap 4 orang narasumber mahasiswa dan 1 orang narasumber expert yang berkompeten dibidangnya. Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh mahasiswa MBTI angkatan 2015 Universitas Telkom adalah Hambatan keuangan adalah kesulitan dan ketidak beranian dalam mengakses Lembaga keuangan baik Formal seperti Bank maupun Informal seperti Angel Investor. Hambatan pasar yang dirasakan adalah persaingan dengan kompetitor dimana kompetitor memiliki eksistensi yang bagus dikalangan masyarakat, jaringan bisnis yang dimiliki mahasiswa belumlah luas. Hambatan pendidikan dalam berwirausaha adalah kurikulum program studi kewirausahaan masih belum cukup memadai karena dirasa belum mampu membuat mahasiswa untuk melanjutkan berwirausaha dan metode pembelajaran yang ada sebenarnya sudah cukup memadai tetapi karena hanya demi kebutuhan pemenuhan nilai. Hambatan penghindaran risiko terhadap keberanian memulai usaha baru tetapi bisnis yang dijalankan tidak mampu bertahan lama dan hanya bertahan ketika mata kuliah proyek kewirausahaan berlangsung, ketidakpastian pendapatan, sehingga untuk menjaga kestabilan penjulan dan untuk memenuhi kebutuhan nilai yang bagus adanya penjualan secara paksa, rasa takut akan gagal karena tidak optimis dengan produknya sendiri dan ketakutan bisnisnya tidak balik modal. Latar belakang keluarga merupakan suatu hambatan dalam berwirausaha bahwasannya dengan profesi orang tua non wirausaha lebih cenderung mengarahkan anaknya untuk mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang lebih pasti. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan evaluasi terhadap proses pembelajaran kewirausahaan di perguruan tinggi, khususnya di MBTI. Universitas Telkom juga dapat bekerja sama dengan Lembaga keuangan untuk pemberian modal bagi bisnis mahasiswa. Selain itu, penelitian ini dapat dijadikan arahan dalam meningkatkan jumlah wirausaha terdidik. Peningkatan jumlah wirausaha terdidik ini sangat mendukung dalam terwujudnya target Universitas Telkom untuk menjadi Global Entrepreneurial University pada tahun 2038. Kata Kunci : Hambatan kewirausahaan, pendidian kewirausahaan, kewirausahaan, metode kualitatif, wirausaha terdidik.

Subjek

ENTREPRENEURSHIP
 

Katalog

IDENTIFIKASI HAMBATAN BERWIRAUSAHA SETELAH LULUS MATA KULIAH PROYEK KEWIRAUSAHAAN (Studi Kasus Pada Mahasiswa MBTI Angkatan 2015 Universitas Telkom)
 
 
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

UCEP PANJI GUSLIANA
Perorangan
ASTRI GHINA
 

Penerbit

Universitas Telkom
Bandung
2019

Koleksi

Kompetensi

  • SI591064 - ENTREPRENEURSHIP

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini