Indeks Harga Saham Gabungan diartikan sebagai sebuah indeks yang merangkum perkembagan harga-harga yang ada di Bursa Efek Indonesia. Indeks harga saham gabungan menjadi salah satu indikator yang digunakan untuk menilai kondisi pasar secara umum untuk mengukur apakah harga saham di Indonesia mengalami kenaikan atau penurunan.
Dalam penelitian ini variabel independen adalah inflasi, nilai tukar rupiah, tingkat suku bunga, dan pertumbuhan ekonomi. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah indeks harga saham gabungan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, Tingkat Suku Bunga, dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Indeks Harga saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2018.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data triwulanan indeks harga saham gabungan selama periode 2009-2018. Teknik pemilihan sampel menggunakan teknik sampling total atau sensus. Sampel dalam penelitian ini adalah data triwulanan indeks harga saham gabungan sebanyak 4 data pertahun selama 10 tauhn sehingga didapat 40 sampel yang diobservasi. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda dengan menggunakan aplikasi Eviews Versi 9.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, Tingkat Suku Bunga dan Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh terhadap Indeks harga Saham Gabungan. Sedangkan secara parsial, Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi tidak berpengaruh terhadap indeks harga saham gabungan, nilai tukar rupiah berpengaruh dengan arah positif terhadap indeks harga saham dan tingkat suku bunga berpengaruh dengan arah negatif terhadap indeks harga saham gabungan. Sehingga tingkat suku bunga dan nilai tukar rupiah dapat menjadi pertimbangan karena dapat mempengaruhi pergerakan indeks harga saham gabungan.