ABSTRAK
Pendingin udara berperan besar dalam konsumsi energi rumah tangga di Indonesia.
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia diikuti dengan peningkatan penggunaan
pendingin udara, namun tidak diikuti dengan konfigurasi atap bangunan yang sesuai.
Bangunan memiliki beberapa bagian yang menjadi selubung bangunan dan atap merupakan
selubung teratas yang terpapar pancaran matahari sepanjang hari. Ada banyak jenis
konfigurasi atap yang terdiri dari berbagai macam material. Ada beberapa penelitian yang
menyebutkan tiap material atap mempengaruhi beban termal pada ruang dibawahnya.
Namun belum diketahui konfigurasi yang paling baik dalam mencegah peningkatan beban
termal ruang yang disebabkan radiasi matahari. Dengan kecilnya beban termal maka
mengurangi konsumsi energi pendingin ruangan. Pada penelitian ini telah dilakukan
pengujian menggunakan EnergyPlus dengan 7 material atap, 6 material plafon, 4 material
insulasi, dan 2 jenis aluminium foil dengan 5 skenario. Hasilnya pada bangunan studi kasus
berupa minimarket di Universitas Telkom, konfigurasi skenario 3 dengan material atap
bitumen, insulasi polyester dan aluminium foil bubble pada bagian bawah atap, dan plafon
akustik memiliki performa yang paling baik.
Kata kunci: selubung bangunan, beban termal, konfigurasi atap.