Penerapan rekayasa kebutuhan pada sebuah proses perancangan suatu sistem informasi sudah menjadi keharusan karena tahap tersebut merupakan tahap yang penting dan dibutuhkan agar sistem informasi yang dihasilkan mempunyai kualitas yang baik serta memiliki fungsi-fungsi sesuai harapan. Ada beberapa metode Goal Oriented Requirement Engineering (GORE) yang biasa digunakan, salah satunya adalah metode rekayasa kebutuhan berorientasi pada tujuan yaitu Knowledge Acquisition in Automated Specification (KAOS). Pada makalah ini KAOS digunakan pada sebuah kasus pengembangan Sistem Informasi Pengelola Inventori yaitu sistem informasi untuk mengelola inventori pada TVRI Stasiun Jawa Barat yang mempunyai permasalahan pada pengelolaannya. KAOS digunakan untuk memodelkan kebutuhan yang digali dari para stakeholder yang kemudian hasilnya dibahas guna mendapatkan goal untuk pengembangan sistem informasi pengelola inventori. Keuntungan penggunaan metode KAOS adalah mudahnya stakeholder untuk memahami kebutuhan, dengan diperoleh hasil dari 2 atribut “Characteristics of a Good Requirement” menurut Peter Zielczynski yaitu understandable sebesar 83,8% dan correct sebesar 87,7%. Hasil dari rekayasa kebutuhan ini dapat digunakan selanjutnya dalam proses pengembangan sampai menghasilkan sebuah sistem pengelola inventori yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan pegawai dalam mengelola inventori.